Liputan6.com, Jakarta – Layanan pembayaran digital di Indonesia semakin berkembang pesat, dengan berbagai inovasi yang memudahkan transaksi dari pusat hingga ke daerah, serta dari usaha besar hingga mikro.

Digitalisasi pembayaran ini juga turut mendorong inklusi keuangan, membuat lebih banyak masyarakat dan pelaku usaha bisa mengakses layanan keuangan secara lebih mudah dan cepat.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia, lebih dari 34 juta merchant kini telah menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), dan 92,5% di antaranya merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini menunjukkan bahwa layanan pembayaran digital semakin menjangkau segmen-segmen usaha yang selama ini sulit mengakses metode pembayaran modern.

Menurut data Bank Dunia, tingkat inklusi keuangan Indonesia mengalami kenaikan signifikan, mencapai 53%, setelah bertahun-tahun stagnan di angka 49%.

Peningkatan ini merupakan hasil dari kolaborasi erat antara regulator, industri, pemerintah, dan berbagai pihak terkait dalam implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.

Pada ajang Prima Awards 2024 yang digelar di Sanur, Bali, pada 24 Oktober 2024, PT Yukk Kreasi Indonesia berhasil meraih penghargaan bergengsi sebagai Best QRIS Acquirer.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi perusahaan dalam mendorong pembayaran digital yang lebih aman, cepat, dan mudah bagi masyarakat Indonesia.

“Award ini menjadi salah satu apresiasi bagi Yukk Payment Gateway untuk terus berusaha mendukung program Bank Indonesia dan juga pemerintah dalam implementasi digitalisasi pembayaran,” ucap Corporate Secretary PT Yukk Kreasi Indonesia, Amrullah Mukhlis, dalam keterangannya, Selasa (5/11/2024).

 

 

Bank Indonesia memastikan transaksi menggunakan QRIS masih aman, namun semua pihak harus lebih teliti dan berhati-hati sebelum membayar menggunakan QRIS.



Source link