Liputan6.com, Jakarta- Minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal terus meningkat seiring berjalannya waktu. Namun, pertumbuhan ini juga membawa risiko yang signifikan, salah satunya adalah maraknya penipuan investasi.

Para penipu tampaknya selalu menemukan cara baru untuk menjerat korban, tidak hanya di kalangan investor pemula, tetapi juga di antara mereka yang telah lama berpengalaman di dunia investasi.

Kepala Pengembangan Bisnis Ritel di Mirae Asset Sekuritas Prisa Ngadianto, menyatakan, ada tiga langkah krusial yang perlu diperhatikan untuk menghindari penipuan investasi.

1. Verifikasi Status Sekuritas atau Manajer Investasi

Penting untuk memastikan bahwa sekuritas atau manajer investasi yang Anda pilih terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika suatu entitas tidak terdaftar atau tidak berada di bawah pengawasan OJK, hal ini patut dipertanyakan. Ini adalah langkah pertama yang harus diambil sebelum melakukan investasi.

2. Waspadai Janji Keuntungan yang Tidak Masuk Akal

Sering kali, penipu menawarkan imbal hasil yang menggiurkan. Namun, perlu diingat bahwa imbal hasil investasi selalu berkaitan dengan risiko. Semakin tinggi imbal hasil yang dijanjikan, semakin tinggi pula risiko yang harus dihadapi. Jika sebuah investasi menjanjikan keuntungan tanpa menyebutkan risiko yang terlibat, hal ini menjadi tanda bahaya.

3. Perhatikan Kepemilikan Rekening Dana Nasabah (RDN)

Kepemilikan RDN merupakan salah satu ciri keamanan di pasar modal Indonesia. RDN adalah rekening bank yang dibuka atas nama nasabah di bank pilihan mereka. Setelah RDN aktif, nasabah dapat mentransfer dana ke rekening tersebut untuk mulai berinvestasi.

Dengan adanya RDN, dana nasabah akan tetap atas nama pribadi, bukan atas nama orang atau pihak lain. Penting untuk menyadari bahwa jika Anda ditawarkan untuk mentransfer uang ke rekening yang bukan milik Anda, Anda berisiko menyerahkan aset kepada pihak yang tidak bertanggung jawab.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, investor dapat lebih waspada dan mengurangi risiko terjebak dalam penipuan investasi. Edukasi dan kewaspadaan adalah kunci untuk menjaga keamanan investasi Anda.

 



Source link