Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Mesir sebagai negara yang sudah bebas malaria. Hasil manis ini merupakan perjuangan dari kerja keras 100 tahun untuk bisa mencapai bebas dari malaria.

“Malaria kini sudah menjadi bagian sejarah dan bukan lagi soal masa depan Mesir,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam rilis WHO pada 20 Oktober 2024.

Tedros yakin keberhasilan Mesir dalam meraih sertifikasi bebas dari malaria merupakan komitmen dan kerja keras banyak pihak termasuk rakyat dan pemerintah.

“Saya mengucapkan selamat kepada Mesir atas pencapaian ini, yang bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara lain di kawasan ini,” lanjut Tedros.

Untuk diketahui, Mesir aalah negara ketiga di Wilayah Mediterania Timur WHO yang mendapatkan sertifikasi bebas malaria. Sebelumnya Uni Emirat Arab dan Maroko sudah lebih dulu berhasil bebas dari penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Anopheles ini.

Wakil Perdana Menteri Mesir: Kita Harus Bekerja Keras Pertahankan Pencapaian

Wakil Perdana Menteri Mesir Khaled Abdel Ghaffar mengungkapkan bahwa dengan adanya sertifikat eliminasi malaria hari ini bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi awal dari fase baru.

“Kita sekarang harus bekerja tanpa lelah dan waspada untuk mempertahankan pencapaian kita dengan mempertahankan standar tertinggi untuk pengawasan, diagnosis dan pengobatan, pengelolaan vektor terpadu, dan mempertahankan respons kita yang efektif dan cepat terhadap kasus impor,” kata Khaled.

Lalu, perlu upaya multisektoral yang berkelanjutan untuk mempertahankan status bebas malaria di Mesir.

Sertifikasi eliminasi malaria diberikan oleh WHO ketika suatu negara telah membuktikan, tanpa keraguan yang wajar, bahwa rantai penularan malaria oleh nyamuk Anopheles telah terputus secara nasional setidaknya selama tiga tahun berturut-turut sebelumnya. Suatu negara juga harus menunjukkan kapasitas untuk mencegah penularan kembali.



Source link