Top 3 Islami: Kritik Gus Baha untuk Orang yang Ogah Sholat Tahajud, Masa Kalah sama Maling Ayam?
KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, dalam ceramahnya mengisahkan pandangan unik dari KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen terkait penggunaan peci putih oleh para santrinya.
Menurut Gus Baha, Mbah Moen sangat tegas terhadap santrinya yang mengenakan peci putih, karena beliau merasa ada nilai yang lebih mendalam di baliknya. Hal ini kerap menjadi bahan peringatan dan nasihat bagi para santri di pesantrennya.
Gus Baha menyampaikan cerita mengenai pandangan Mbah Moen terhadap peci putih. Mbah Moen, salah satu ulama kharismatik Indonesia, menganggap bahwa penggunaan peci putih bisa memiliki konotasi tertentu yang tidak selalu baik di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat desa.
Mbah Moen pernah menegur santrinya yang menggunakan peci putih, karena menurutnya, peci putih sering dikaitkan dengan simbol orang yang baru pulang haji.
Di kalangan masyarakat desa, menunaikan ibadah haji sering kali membutuhkan pengorbanan besar, seperti menjual sawah atau tanah.
“Wong ndeso dilakoni adl tegalan, adol sawah go mangkat haji, kok mbok disaingi peci putih regi Rp5 ribu,” kata Gus Baha, dikutip dari unggahan video di kanal YouTube @SeribuDoa.
Bagi sebagian orang, peci putih dianggap sebagai tanda seseorang telah berhaji, dan Mbah Moen khawatir hal ini bisa melukai perasaan masyarakat desa yang telah berjuang keras untuk menunaikan ibadah haji.
Tinggalkan Balasan