Taubat dan Sedekah, Pahalanya Gede Mana? Ini Jawaban Buya Yahya
Dengan kata lain, taubat adalah proses yang lebih mendalam daripada sekadar bersedekah, karena melibatkan perubahan sikap dan komitmen untuk menjadi lebih baik.
Lebih jauh, Buya Yahya menjelaskan bahwa orang yang benar-benar memahami arti taubat tidak akan ragu untuk melepaskan harta dari sumber haram, karena pahalanya jauh lebih besar daripada pahala sedekah.
“Taubat dari dosa adalah kewajiban, sedangkan sedekah hanya sunnah,” ucapnya, menegaskan betapa pentingnya memahami perbedaan antara keduanya.
Menurutnya, ketika seseorang melakukan taubat, ia sedang membersihkan dirinya dari dosa-dosa yang akan menjadi penghalang bagi amalannya.
Sebaliknya, jika seseorang mengabaikan taubat dan hanya mengandalkan sedekah, ia belum benar-benar melepaskan beban dosa yang dimilikinya. Ini adalah hal yang sangat penting untuk dipahami oleh setiap Muslim.
Buya Yahya juga mengingatkan bahwa sedekah seharusnya dilakukan dari harta yang halal. Islam sangat menekankan pentingnya mendapatkan rezeki dari jalan yang benar, karena harta yang haram akan mengotori amal ibadah seseorang. Dengan kata lain, taubat dari dosa memiliki dampak langsung terhadap kualitas ibadah seseorang.
Sebagai penutup, Buya Yahya menekankan pentingnya setiap Muslim untuk mengutamakan taubat dari dosa sebelum memikirkan sedekah.
Ia mengajak setiap orang untuk introspeksi diri dan bertanya apakah harta yang mereka miliki berasal dari sumber yang halal. Taubat, menurutnya, adalah jalan untuk membersihkan hati dan memperkuat hubungan dengan Allah.
Pesan ini merupakan pengingat penting bahwa setiap ibadah harus dilakukan dengan niat yang benar dan dari sumber yang bersih. Buya Yahya berharap agar umat Islam tidak hanya terfokus pada sedekah, tetapi juga memperhatikan pentingnya membersihkan diri melalui taubat dari dosa-dosa yang pernah dilakukan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Tinggalkan Balasan