Susul SAIC dan GM, Chery Siapkan Baterai 6C dan Solid-State pada 2026
Baterai litium iron phosphate berbentuk persegi memiliki kepadatan energi 120-160 Wh/kg, yang cocok untuk kendaraan listrik (EV) dengan jarak tempuh 200-600 km, serta kendaraan hybrid (PHEV dan EREV) dengan jarak tempuh 100-200 km.
Baterai ini mendukung pengisian cepat 1C hingga 6C dan dapat bekerja pada suhu antara -30°C hingga 65°C.
Baterai terner persegi memiliki kepadatan energi 140-200 Wh/kg ditujukan untuk kendaraan listrik jarak tempuh 600-800 km dan hybrid (PHEV-EREV) dengan jarak tempuh full tenaga listrik 150-300 km.
Baterai ini mampu bekerja di suhu -40°C hingga 65°C dan sudah didukung pengisian daya 2C-6C.
Terakhir, seri terner silinder besar diperuntukkan bagi EV dengan jangkauan jauh 700-1200 km dan hybrid (PHEV-EREV) dengan jangkauan full tenaga listrik 150-300 km. Sama seperti seri terner sebelumnya, seri ini sudah mendukung 2C hingga 6C.
Seri baterai Kunpeng dapat digunakan lebih dari 3.000 kali pengisian, yang diakui memiliki desain yang dapat menyerap energi dengan baik.
Rencana dalam beberapa bulan ke depan, seri baterai Kunpeng akan mulai digunakan pada kendaraan listrik Chery.
Dikutip dari Carscoops, penjualan kendaraan listrik Chery mencapai lebih dari 60.000 unit pada September dari total 244.534 unit.
Yin Tongyue, pimpinan Chery Automobile Co., Ltd., mengklaim penjualan akan mencapai 80.000 unit pada bulan ini dan 100.000 unit pada akhir tahun.
Perlu diketahui, pengembangan baterai 6C bukanlah yang pertama kali di industri otomotif. Perusahaan patungan SAIC dan General Motors juga baru-baru ini mengumumkan baterai 6C, yang akan digunakan mulai 2025

Tinggalkan Balasan