Kemudian Risma diundang kiai pada Harlah NU di Jombang dan para kyai kembali bertanya apakah Risma berani menutup Dolly.

“Ada 9 kiai yang menanyakan ‘Kamu berani menutup Dolly?’ Saya jawab saya berani dan sudah saya persiapkan semuanya. Saya ditanya ‘Apa kesiapanmu?’ Saya jawab saya sudah siap karena saya dibantu TNI dan Polri dan pada harinya saya pastikan akan kita tutup.”

Saya ditanya ‘Siapa kamu, kok berani menutup lokalisasi?’ Saya jawab saya anak bapak dan ibu saya’. Saya sebutkan nama bapak dan ibu saya.”

Diapun sempat ditanya keturunan siapa. Salah satu pengurus NU yang masih saudaranya membawa silsilah. Usai 9 kiai itu membahasnya kemudian menemui Risma dan mengatakan ‘Oh, keturunan panglima perang. Wis mbak berangkat. Kita semua merestui. Paling kalau kamu ditahan pasti juga akan ngotot karena kamu keturunan panglima perang yang biasa berperang. Kita doakan saja kamu untuk proses penutupan’,” cerita Risma.

Dia juga menceritakan momen saat jelang penutupan karena dirinya menerima ancaman dan perlawanan.

“Kalau ancaman banyak sekali. Yang mau bunuh saya, keluarga saya. Bahkan secara fisik dan non fisik, secara terang-terangan bukan hanya sekedar ancaman. Tapi saat itu saya percaya pada keyakinan saya, saya harus lakukan ini, karena kalau saya tahu dan tidak mengerjakan saya harus pertanggungjawabkan nanti kelak di akhirat,” ucapnya.

“Bahkan sempat para kepala dinas saya, 2 orang laki-laki menghadap saya. Mungkin karena ancaman begitu keras. Saya tanya ‘Mau apa kamu? Mau meminta saya menunda atau membatalkan?’ Mereka jawab ragu-ragu ‘Iya bu’,” sambungnya.

“Sudah gini saja. Kalian tidak usah bantu aku. Aku yang akan ada di depan sendiri. Saya jawab begitu karena bagi saya kehancuran masa depan anak-anak pertanggungjawaban lebih besar di hadapan Tuhan kelak,” sebut Risma.

“Sini pasukanmu saya pimpin sendiri. Pinjemi peralatan kalau untuk menghadapi perlawanan demo.”

“Tidak bu. Kalau ibu sudah siap tak takut mati, ya kami siap. Itu kata mereka.”

“Ngapain aku takut mati. Sudah ada takdirnya kapan saya akan mati, dengan posisi seperti apa.” Kemudian kita jalan sama-sama,” kata Risma.

 



Source link