Terkait adanya pernyataan penolakan dari PCNU, GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa se-Cirebon Raya, Kiai Imam mengaku tidak sepenuhnya yakin bahwa penolakan itu tulus. Ia mencurigai ada faktor eksternal yang mempengaruhi sikap mereka.

“Saya tidak yakin mereka benar-benar menolak. Mereka adalah bagian dari struktural NU, tentu mereka taat pada pimpinan. Mungkin saja mereka diperintah oleh PBNU untuk menolak, tapi dalam hati kecil mereka, saya yakin banyak yang sebenarnya mendukung gerakan ini,” ujarnya.

Menurut dia, banyak pengurus NU di berbagai daerah yang mendukung gerakan MLB, meski belum berani secara terbuka. 

Sejak gerakan ini dimulai di Bangkalan, Kiai Imam Baihaqi mengaku telah menerima banyak dukungan dari kiai, ulama, dan aktivis NU di berbagai daerah, meski mayoritas dari mereka masih bersikap hati-hati dan enggan muncul di publik.

“Gerakan MLB ini lahir dari kegelisahan warga NU di bawah yang merasa kepemimpinan PBNU saat ini menyimpang dari prinsip konstitusi NU. Jadi, kami hanya menampung keresahan ini dan bergerak untuk memperbaiki keadaan,” ungkap Kiai Imam.

Kiai Imam menegaskan bahwa sebelum memutuskan untuk menggelar MLB, pihaknya sudah berkali-kali menyampaikan kritik terhadap berbagai kebijakan PBNU yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip organisasi. 

Namun, kritik tersebut tidak mendapat tanggapan hingga akhirnya gerakan MLB muncul sebagai respons dari keresahan yang dirasakan warga NU.

“Kami sudah mencoba menyampaikan kritik, tapi tidak didengar. MLB ini adalah cerminan dari kegelisahan banyak pihak di dalam NU,” tegas Kiai Imam.

Sementara itu, KH Wahono, Wakil Ketua OC MLB NU, menyampaikan bahwa gerakan ini juga mendapat restu dari sejumlah sesepuh NU, termasuk KH Muhtadi Dimyathi dari Banten dan kiai-kiai lain di Jawa Timur. 

Wahono mengungkapkan bahwa gerakan ini dimulai sejak delapan bulan lalu, dengan langkah awal melakukan konsolidasi di Bangkalan.

“Pertemuan di Bangkalan Agustus lalu adalah bukti keresahan warga NU di bawah. Para sesepuh NU memberi nasihat untuk mengamati dan mengumpulkan data hingga akhirnya gerakan ini mendapatkan dukungan dari banyak pihak,” katanya.

Menurut Kiai Wahono, konsolidasi nasional Presidium MLB NU yang digelar di Cirebon merupakan langkah konkret menuju pelaksanaan MLB. 

Oleh karena itu, Ia optimistis bahwa Muktamar Luar Biasa ini akan terlaksana dengan sukses.

“Kami bergerak dengan keyakinan bahwa MLB NU harus digelar. Ini adalah suara kegelisahan warga NU yang harus kami akomodasi. Dan saya yakin, MLB ini akan berjalan sesuai rencana,” tegasnya.

Dukungan para kiai dan sesepuh NU, lanjut Kiai Wahono, menjadi modal utama bagi gerakan ini untuk terus bergerak maju. 

“Dengan restu dari para sesepuh, kami yakin MLB ini bukan sekadar wacana, melainkan langkah nyata untuk perubahan di NU,” pungkasnya. 



Source link