Perjalanan Brand Batik Dama Kara Meretas Berkah dengan Berdayakan Anak-anak Disabilitas
Masa pandemi menjadi masa paling menantang bagi Dama Kara. Mereka tak bisa membuka toko sehingga proses penjualan serba online. Setelah beberapa waktu digarap manual, mereka mulai kewalahan.
“Pakai sosmed, WA, balesin satu-satu, mulai chaos. Konsumen mulai komplain, chat sejam lalu belum dibalas-balas, padahal kami sedang proses membalas. Awal-awal, bisa 300 PO dalam satu order, 800 PO dalam satu order kan,” celoteh Dini.
Akhirnya, mereka memutuskan membuka toko online di Tokopedia. “Kita coba pakai Tokopedia. pakai fitur PO, mulai growth. Kita sampai 220 persen pertumbuhan setelah gunakan Tokopedia,” sambungnya.
Seiring waktu, pihaknya mulai rajin membuat konten TikTok untuk live shopping yang ternyata mampu menarik pelanggan, terutama kalangan muda. “Kita pakai fitur live shopping agak telat, tapi setelah lakukan secara konsisten, hasilnya luar biasa juga. Ada tim khusus, tapi aku sesekali ikutan live,” imbuhnya.
Sementara, Head of Communications Tokopedia and TikTok E-commerce, Aditia Grasio Nelwan menyatakan bahwa pihaknya meluncurkan Creators Lab untuk mendorong sebanyak-banyaknya kreator muda profesional. Mereka diharapkan bisa membantu UMKM memperluas pasar dan memasarkan produk dengan cara yang lebih menarik dan relevan dengan menjadi affiliate creator Tokopedia dan ShopTokopedia.
Aditia menjelaskan, “Di era digital, affiliate creator bisa menjadi sebuah profesi berpenghasilan sekaligus menambah lapangan pekerjaan… Kolaborasi UMKM dan affiliate creator akan menguntungkan semua pihak. UMKM bisa meningkatkan penjualan sedangkan affiliate creator dapat memperoleh penghasilan. Oleh karena itu, kami menghadirkan inisiatif Creators Lab.”
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Tinggalkan Balasan