Pentingnya Menjaga Lisan, Konsekuensinya Berat Kata Buya Yahya
Nasihat ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini, di mana media sosial sering kali menjadi tempat perdebatan yang tidak sehat dan penyebaran informasi yang tidak benar.
Buya Yahya mengingatkan bahwa setiap tulisan dan komentar yang kita buat juga akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.
“Jangan remehkan kata-kata yang keluar dari jari-jari kita saat mengetik di media sosial. Semua itu akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat,” ujarnya, memperingatkan agar umat Islam lebih bijak dalam berinteraksi di dunia maya.
Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan bahwa salah satu cara untuk menjaga lisan adalah dengan banyak berdzikir dan mengingat Allah.
Dengan memperbanyak dzikir, hati akan selalu diingatkan untuk menghindari perkataan yang tidak baik dan lebih memilih untuk berkata yang membawa manfaat.
“Perbanyak dzikir, insya Allah hati kita akan tenang dan lisan kita akan terjaga dari perkataan yang buruk,” katanya.
Di akhir ceramahnya, Buya Yahya juga mengajak umat Islam untuk selalu meminta perlindungan kepada Allah agar diberi kekuatan dalam menjaga lisan.
“Memohonlah kepada Allah agar lidah kita selalu dalam kebaikan dan dijauhkan dari perkataan yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain,” ucapnya.
Ceramah Buya Yahya ini mengandung pesan penting bahwa menjaga lisan adalah salah satu bentuk ibadah yang sering kali terlupakan.
Padahal, kata-kata yang keluar dari mulut bisa menjadi sebab seseorang mendapatkan ridho Allah atau sebaliknya, membawa kepada murka-Nya.
Dengan nasihat ini, Buya Yahya berharap agar umat Islam semakin waspada dalam bertutur kata, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di media sosial. “Ingat, perkataan yang keluar dari mulut kita adalah cermin dari hati kita,” pungkasnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Tinggalkan Balasan