Menurutnya, kunci untuk mendapatkan pengampunan adalah kembali kepada Allah. “Tapi ia qodarullah, bergegas ingat Allah, mohon ampun kepada Allah,” ujarnya. Dengan mengingat Allah dan memohon ampun, seseorang menunjukkan niat untuk kembali ke jalan yang benar.

“Dia tahu tidak ada yang mengampuni kecuali Allah,” tambahnya. Pernyataan ini menegaskan bahwa pengampunan sejati hanya berasal dari Allah, dan seseorang harus berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya agar mendapat rahmat dan ampunan.

Buya Yahya menyebutkan bahwa pendosa pun memiliki kesempatan untuk masuk surga. “Artinya, pendosa pun punya kesempatan masuk surga, cuman syaratnya sederhana, pastikan diri kita menyesal,” ujarnya. Penyesalan adalah langkah pertama untuk memulai perubahan.

Ia mengingatkan bahwa penyesalan harus diiringi dengan tindakan nyata. “Jangan hanya menyesal di bibir, tapi lakukan perubahan dalam hidup,” tambahnya. Perubahan yang dimaksud termasuk memperbaiki perilaku dan meningkatkan ibadah kepada Allah.

Selain itu, Buya Yahya menekankan pentingnya berdoa dan memohon kepada Allah dengan tulus. “Doa adalah senjata bagi orang mukmin. Mintalah dengan keyakinan kepada Allah,” jelasnya. Doa yang tulus akan membawa seseorang lebih dekat kepada Allah dan mendapatkan pertolongan-Nya.

Dalam penutup ceramahnya, Buya Yahya menyampaikan harapan agar setiap orang bisa meraih pengampunan dan masuk surga. “Marilah kita semua berusaha untuk menjadi hamba yang saleh, meskipun kita pernah berbuat dosa,” katanya. Dengan semangat ini, ia mendorong setiap individu untuk tidak putus asa dalam mencari pengampunan.

Dengan pemaparan yang jelas dan penuh motivasi, KH Yahya Zainal Ma’arif mengajak setiap orang untuk memperbaiki diri, meskipun mereka adalah seorang pendosa. Kesadaran dan penyesalan adalah langkah awal yang akan membuka jalan menuju pengampunan dan surga Allah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul



Source link