“Sudah lebih 10 tahun China melakukan hal itu, sampai saat ini mereka berhasil, makanya kita coba melakukan itu. Jadi pola pikir sendiri-sendiri harus dirubah dan lebih melibatkan berbagai pihak,” ujarnya.

Pria asli Surabaya ini menjelaskan, untuk target market pameran mainan anak-anak yang di gelar ini tidak hanya menyasar masyarakat lokal atau dalam negeri tapi juga internasional.

“Kenapa nasional dan internasional. Kami itu mempunyai hak distribusi itu mulai Sumatera hingga Papua dengan seribu lebih Customer, terus kenapa kami berani bicara internasional karena kami bermitra dengan konsolidator di China dan Hongkong. Kami juga mendorong pemerintah juga melakukan ekspor,” ucapnya.

Sementara itu, Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Timur (Jatim) siap memberikan kemudahan dalam penyelengaraan tempat pameran berikat seperti halnya Indonesia Toys Paradise.

Kepala Kantor Kanwil Bea Cukai Jatim, Untung Basuki menjelaskan pihaknya memberikan insentif terkait fiskal untuk barang-barang pameran dari luar negeri.

“Karena barang itu untuk dijual di pameran, nanti barang itu akan di ekspor kembali. Jadi tidak dipungut atas biaya masuk dalam rangka import,” ujarnya.

“Selain itu ada insentif prosedural, mita akan menyiapkan gudang khusus, barang dari bandara maupun pelabuhan ke gudang penyimpanan nanti bisa langsung segera dilakukan display,” tutup Untung Basuki.



Source link