Pakar Ungkap Bagaimana Jika Dua lubang Hitam Bertabrakan
Tabrakan dua lubang hitam menciptakan gelombang gravitasi bak riak di kolam air. Namun, gelombang gravitasi ini sangat lemah dan hanya mulai signifikan ketika kedua lubang hitam sudah sangat berdekatan.
Kemudian muncul fenomena yang disebut sebagai “masalah parsec terakhir” dalam astrofisika. Simulasi menunjukkan bahwa interaksi gravitasi dengan lingkungan sekitar dapat membawa dua lubang hitam hingga jarak sekitar satu parsec (sekitar 3,26 tahun cahaya) dari satu sama lain.
Namun, setelah jarak ini, tidak ada lagi benda yang cukup kuat untuk terus mengurangi energi mereka. Di sisi lain, pada jarak tersebut, gelombang gravitasi juga masih terlalu lemah untuk menyatukan keduanya dalam waktu cepat.
Meski fenomena “masalah parsec terakhir” ini belum terpecahkan, kita tahu bahwa suatu mekanisme akhirnya memungkinkan lubang hitam untuk mendekat. Ketika jarak mereka semakin dekat, gelombang gravitasi mulai menguras energi lebih efektif dan dalam hitungan detik dua lubang hitam ini akan bertabrakan.
Pada milidetik terakhir sebelum tabrakan, masing-masing lubang hitam mengeluarkan “tentakel” dari event horizon mereka menuju satu sama lain. Kedua tentakel ini bertemu dan membentuk jembatan kecil yang akhirnya menyatukan dua event horizon, seperti dua gelembung sabun yang bertabrakan.
Ketika kedua lubang hitam akhirnya menyatu, terbentuklah satu lubang hitam besar. Ajaibnya, lubang hitam yang baru terbentuk ini memiliki massa yang lebih kecil daripada jumlah massa kedua lubang hitam sebelumnya.
Tinggalkan Balasan