Lebih jauh, Buya Yahya menyatakan bahwa ada banyak cara untuk menjadi orang tua meski tanpa anak. “Anda masih bisa berkontribusi dalam pendidikan anak-anak di lingkungan sekitar. Jadilah orang tua bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang,” sarannya.

Buya Yahya juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan Allah. “Bersandarlah kepada-Nya, dan ingatlah bahwa setiap yang terjadi adalah takdir-Nya. Tidak ada yang sia-sia,” katanya, memberikan dorongan spiritual bagi para pendengarnya.

Ia mengingatkan bahwa hidup tidak hanya diukur dari apa yang dimiliki, tetapi juga dari seberapa bermanfaat kita bagi orang lain. “Jangan jadikan ketiadaan anak sebagai penghalang untuk melakukan kebaikan,” ujar Buya Yahya.

Buya Yahya berharap agar mereka yang tidak memiliki anak tetap bersyukur dan tidak merasa rendah diri. “Ingatlah, banyak orang yang sangat mulia dan dicintai Allah meski tidak memiliki anak,” pesannya, memberikan harapan kepada semua.

Siti Aisyah menjadi contoh yang kuat tentang bagaimana cinta dan pengabdian kepada Allah bisa melampaui segala bentuk kekurangan. “Keberadaan kita di dunia ini adalah untuk beribadah dan berkontribusi, bukan hanya untuk memiliki anak,” ungkap Buya Yahya.

Ceramah ini diharapkan bisa memberikan pencerahan dan semangat bagi banyak orang, khususnya pasangan yang belum dikaruniai anak. Dengan memahami bahwa nilai diri tidak ditentukan oleh anak, mereka diharapkan bisa menemukan kebahagiaan dalam hidup.

Di akhir ceramah, Buya Yahya mendorong semua untuk terus berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah. “Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita. Jangan pernah berhenti berharap dan berusaha,” pungkasnya, meninggalkan pesan yang mendalam bagi para pendengar.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul



Source link