Kisah Berdirinya SLB Mandiri Putra yang Berpartisipasi di Peparnas 2024, Ketuk Pintu Hati Orangtua ABK dari Pintu ke Pintu
Dengan menyosialisasikan SLB dari pintu ke pintu, Ita berharap orangtua dapat terbuka pikirannya agar mengizinkan anaknya sekolah.
“Harapannya orangtua terbuka, karena tidak mudah membuka pikiran orangtua untuk menyekolahkan di SLB karena konotasi SLB sendiri sudah ‘kok masa anak saya di SLB’ itu kan tidak mudah membuka mindsetnya orangtua,” papar Ita.
“Bahkan saya punya cerita, ada orangtua yang ketika penjaringan door to door sudah didatangi guru yang berbeda-beda tetap tidak bisa, belum mau menyekolahkan anaknya di SLB padahal anaknya butuh sekali.”
Akhirnya, sambung Ita, orangtua itu terketuk hatinya dan mendaftarkan buah hatinya ke SLB. Pihak sekolah kemudian melakukan konseling wali untuk menjaga semangat para orangtua supaya tetap bisa mendampingi anak-anaknya.
“Setelah konseling, beliau menyesal karena baru sekarang menyekolahkan anaknya. Dalam dua bulan sekolah, anaknya sudah bisa senyum padahal sebelumnya selalu uring-uringan. Ya karena tidak ada teman, tidak interaksi berarti kan butuh motivasi dan lingkungan.”
Tinggalkan Balasan