Di sisi lain, Riefky bercita-cita menjadikan kementerian baru yang dipimpinnya sebagai salah satu kementerian kebanggaan masyarakat Indonesia. Pihaknya akan mewujudkannya dengan mengedepankan komunikasi, kolaborasi, dan kerja sama. Ia meyakini tidak akan ada kendala komunikasi antara kementeriannya dan Kementerian Pariwisata ke depan karena ia dan Widi sudah kenal lama.

“Kami yakin bahwa transisi dalam beberapa bulan ke depan, mungkin ada tantangan-tantangannya. Tetapi paling tidak, komunikasi kami berempat di sini sangat baik. Jadi pasti kalau ada keluhan, ada tantangan, pasti kita juga akan memohon bantuan kepada menteri senior dan ibu wamen senior kita,” katanya.

Selama 100 hari ke depan, prioritasnya adalah memantapkan konsolidasi secara internal. Ia menyatakan walau bagaimana pun, pemisahan Ekraf dari kementerian sebelumnya akan berpengaruh pada struktur organisasi.

“Banyak hal yang kita perlu koordinasikan dengan Kementerian lain, MenPAN-RB misalnya, dengan konsolidasi internal kami sendiri, terkait dengan SDM, misalnya, dan juga terkait hal-hal lain… Kami juga ingin mendengarkan di ekosistem kita masing-masing, para expert, komunitas, asosiasi, dan tentu juga akademisi dan seterusnya,” ujarnya.

 



Source link