Liputan6.com, Jakarta Masyarakat masih minim kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan tulang. Padahal, jika kesehatan tulang diabaikan, bisa berujung pada osteoporosis, yaitu kondisi berkurangnya kepadatan tulang secara bertahap, yang membuat tulang rapuh dan rentan patah.

Dalam rangka memperingati Hari Osteoporosis Nasional (HON) dan Dunia 2024, Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi), bersama Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi), Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), dan Entrasol, mengajak seluruh masyarakat untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan tulang.

Ketua Umum Perwatusi, Anita A. Hutagalung, menjelaskan bahwa masih banyak masyarakat kurang memahami pentingnya kesehatan tulang, padahal tulang adalah fondasi utama manusia untuk bergerak dengan bebas. “Jika tulang kita tidak sehat dan terkena osteoporosis, aktivitas sehari-hari akan sangat terganggu. Karena itulah penting untuk menjaga kesehatan tulang,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (21/10).

Anita juga menyoroti bahwa osteoporosis tidak hanya dialami oleh lansia, tetapi bisa menyerang orang muda jika tidak ada kesadaran sejak dini. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tulang secara teratur di rumah sakit, klinik, atau lembaga yang menyediakan layanan kesehatan tulang.

Senada dengan Anita, Ketua Umum PB Perosi, Dr. Tirza Z. Tamin, juga menegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini. “Masyarakat harus tahu, banyak lansia mengalami kesulitan melawan osteoporosis. Karenanya, perlu upaya pencegahan lebih dini untuk mengurangi risiko osteoporosis di masa depan,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa wanita lebih rentan terhadap osteoporosis dibandingkan pria, salah satunya karena ukuran tulang yang lebih kecil dan perubahan hormonal saat menopause.

 



Source link