Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Wings Air dan Maskapai Lain Batal Terbang
Liputan6.com, Jakarta Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menaikan status dari Level III (Siaga) sejak 3 November 2024 menjadi Level IV (Awas).
Alhasil, sejumlah bandara melakukan pemantauan secara berkala kaitan dengan sebaran abu vulkanik. Membuka potensi dilakukannya penutupan sementara demi menjaga keselamatan penerbangan.
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Lukman F Laisa mengatakan, sejauh ini, beberapa penerbangan telah dibatalkan. Termasuk rute-rute Wings Air yang menghubungkan Maumere dengan Kupang dan Makassar.
“Akibat sebaran abu vulkanik, beberapa maskapai melakukan pembatalan penerbangan agar tidak membahayakan keselamatan penerbangan. Kami akan terus berkoordinasi lebih lanjut dengan otoritas dan bandara terkait,” ujar Lukman, Selasa (5/11/2024).
Aktivitas Vulkanik Masih Tinggi
Menurut informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik gunung ini masih tinggi dengan warna kode merah untuk abu vulkanik, yang terpantau hingga ketinggian FL400.
AirNav Indonesia telah mengeluarkan ASHTAM VAWR0350, VAWR0355 dan VAWR0357. Memperingatkan penyebaran abu vulkanik di wilayah udara sekitar Bandara Fransiskus Xaverius Seda serta bandara-bandara terdekat lainnya. Mulai dari Bandara Soa, Bandara Haji Hasan Aroeboesman, Bandara Frans Sales Lega, Bandara Komodo, Bandara Gewayantana, Bandara Wunopito, dan Bandara Kabir.
Lebih lanjut, Lukman juga telah memerintahkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali dan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki untuk dapat melakukan pengamatan secara berkala. Kemudian melakukan koordinasi secara intensif dengan AirNav Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya.
“Kami berkomitmen menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan dengan terus berkoordinasi agar langkah-langkah sesuai prosedur dapat dilakukan dengan optimal,” ungkapnya.
Tinggalkan Balasan