Daur Ulang Botol Plastik PET, Coca-Cola Europacific X Dynapack Asia Ekspor Kemasan Recycle hingga ke Eropa
Liputan6.com, Jakarta – Sampah plastik seperti bekas botol minuman adalah salah satu jenis sampah yang bisa didaur ulang atau di-recycle. Bukan sekadar didaur ulang untuk meminimalisir sampah, botol tersebut ternyata diimpor juga hingga ke luar negeri seperti ke negara Eropa, Australia, dan wilayah Asia yang sudah menerapkan aturan ketat soal penggunaan botol kemasan recycle.
Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa perusahaan khusus yang mengolah sampah plastik tersebut. Salah satunya kemitraan antara Coca-Cola Europacific Partner Indonesia dan Dynapack Asia yang melahirkan perusahaan pengelolaan limbah yaitu PT Amandina Bumi Nusantara.
Dalam kunjungan ke pabriknya, Tim Lifestyle Liputan6.com melihat langsng bagaimana fasilitas canggih ini memproses botol PET bekas pakai (pasca konsumsi) yang bersumber dari pasokan lokal dan mendaur ulang PET tingkat botol di Indonesia. Hal ini untuk mendorong terciptanya ekonomi sirkular siklus tertutup (closed-loop) untuk kemasan plastik.
“Kita mengedepankan prinsip daur ulang dan telah menjalankan proyek Recycled PET Close Loops Value Chain,” ungkap Managing Director PT Amandina Bumi Nusantara (Amandina), Suharji Gasali saat konferensi pers di Cikarang, Senin (4/11/2024).
Menurutnya proyek ini berfokus pada daur ulang limbah botol plastik menjadi botol yang aman digunakan untuk kemasan. Amandina menggunakan bahan baku terbaik yang masih memiliki nilai dan kualitas untuk memproduksi botol plastik PET daur ulang (rPET).
Amandina juga bekerja sama dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tersebar di Indonesia, yang berperan sebagai pusat pengumpulan, untuk mengumpulkan dan menyuplai limbah botol plastik. Dalam satu hari setidaknya Amandina mendaur ulang 120 ton bekas botol PET yang menghasilkan sekitar 100 ton untuk digunakan ulang setelah proses seleksi, pencacahan, pencucian, hingga menjadi biji plastik.
“Hampir setengahnya (50 persen) kita ekspor, ada yang ke Eropa, Australia, Asia,” tukas Suharji sambil menyebut negara tersebut terbilang ketat dalam menerapkan kemasan recycle, meski dengan campuran sekian persen.

Tinggalkan Balasan