Pada tahun 1940-an, Walter Kempner menciptakan diet nasi sebagai solusi untuk mengatasi hipertensi maligna, sebuah kondisi yang ditandai oleh tekanan darah tinggi ekstrem dan risiko gagal ginjal.

Di tengah keterbatasan pilihan pengobatan pada masa itu, Kempner menemukan bahwa diet berbasis nasi dapat secara signifikan menurunkan tekanan darah pasien.

Penelitian Diet Nasi pada Obesitas

Pada tahun 1975, Kempner dan timnya melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi dampak diet nasi terhadap individu yang mengalami obesitas. Hasil penelitian ini menunjukkan temuan yang mencengangkan: semua peserta berhasil mengalami penurunan berat badan yang signifikan.

Beberapa di antaranya bahkan berhasil menurunkan berat badan hingga 45 kg, menjadikan diet nasi semakin populer sebagai metode efektif untuk penurunan berat badan.

Catatan Penting tentang Penelitian

Meskipun hasil yang diperoleh sangat mengesankan, penting untuk dicatat bahwa penelitian tersebut tidak mengevaluasi keberlanjutan penurunan berat badan dalam jangka panjang.

Setelah penelitian selesai, tidak ada informasi yang mengindikasikan apakah peserta mampu mempertahankan berat badan ideal mereka setelah program diet berakhir.

 



Source link