Cara Bikin Cireng: Panduan Lengkap Membuat Camilan Renyah Khas Bandung
Cireng memiliki sejarah yang menarik sebagai bagian dari kuliner tradisional Sunda. Makanan ini pertama kali muncul di Bandung, Jawa Barat, sekitar tahun 1980-an. Awalnya, cireng merupakan inovasi dari pedagang kaki lima yang mencari cara untuk memanfaatkan sisa tepung kanji atau aci dari pembuatan cilok, makanan berbahan dasar aci lainnya yang populer di Bandung.
Nama ‘cireng’ sendiri berasal dari singkatan aci digoreng, yang menggambarkan bahan utama dan metode memasaknya. Aci adalah sebutan lokal untuk tepung tapioka atau tepung kanji di daerah Sunda. Penggunaan aci sebagai bahan dasar memberikan tekstur kenyal yang khas pada cireng.
Seiring waktu, popularitas cireng mulai menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Dari yang awalnya hanya dijual di pinggir jalan, kini cireng dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari warung kecil hingga restoran besar. Bahkan, cireng telah menjadi salah satu camilan yang sering disajikan dalam acara-acara formal seperti pernikahan atau rapat.
Perkembangan cireng juga ditandai dengan munculnya berbagai variasi rasa dan isian. Jika dulu cireng hanya disajikan polos dengan sambal kacang, kini ada beragam varian seperti cireng isi keju, cireng isi ayam, hingga cireng rasa pedas. Inovasi ini menunjukkan bagaimana makanan tradisional dapat beradaptasi dengan selera modern tanpa kehilangan esensinya.
Menariknya, meskipun telah mengalami berbagai modifikasi, cara dasar membuat cireng tetap sama seperti dulu. Hal ini menunjukkan bahwa resep tradisional cireng telah teruji waktu dan tetap disukai hingga saat ini.
Tinggalkan Balasan