Benarkah Asap Rokok Sebabkan Kanker? Simak Pencegahan dan Upaya Mengatasinya
Hubungan antara merokok dan kanker sangat kuat dan terbukti dengan jelas melalui berbagai penelitian. Menurut laporan yang diterbitkan oleh Cancer Research UK, rokok dapat menyebabkan hingga 15 jenis kanker yang berbeda. Kebiasaan merokok ini diidentifikasi sebagai penyebab sekitar 70% dari semua kasus kanker paru-paru di Inggris, menjadikannya salah satu penyebab utama kematian di negara tersebut.
Selain kanker paru-paru, merokok juga terkait dengan sejumlah jenis kanker lainnya, termasuk kanker mulut, kanker faring (bagian atas tenggorokan), kanker hidung dan sinus, kanker laring (kotak suara), kanker kerongkongan (esofagus), serta kanker hati, pankreas, lambung, ginjal, usus, ovarium, kandung kemih, leher rahim, dan beberapa jenis kanker darah, seperti leukemia.
Durasi kebiasaan merokok juga memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko kanker. Sebagai contoh, seseorang yang merokok satu bungkus rokok setiap hari selama 40 tahun, dapat menghadapi risiko kanker yang jauh lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang merokok dua bungkus sehari selama 20 tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak rokok yang diisap setiap harinya, semakin tinggi pula risiko kanker yang dihadapi. Oleh karena itu, mengurangi jumlah rokok yang dihisap per hari bisa menjadi langkah awal yang baik menuju usaha berhenti merokok sepenuhnya.
Setiap kali seseorang mengisap 15 batang rokok, terdapat perubahan dalam DNA yang dapat menyebabkan sel-sel tubuh menjadi kanker. DNA di setiap sel dalam tubuh kita berfungsi sebagai pengatur utama bagaimana sel-sel tersebut beroperasi, sehingga kerusakan pada DNA akan memiliki dampak langsung pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam asap rokok merusak sistem pembersihan alami yang digunakan oleh tubuh untuk menghilangkan racun. Akibatnya, tubuh perokok menjadi kurang mampu untuk menangani bahan kimia beracun dibandingkan dengan individu yang memiliki paru-paru dan sistem darah yang sehat.
Menurut Drg. Rahmi Amtha, MDS, Sp.PM, PhD, yang merupakan ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia, rokok mengandung ratusan zat karsinogenik atau zat yang dapat memicu perkembangan kanker. Di antara berbagai zat ini, dua zat yang sangat berbahaya dan terbukti karsinogenik adalah acetaldehyde dan aromatic amine.
Pada dasarnya, tubuh manusia terdiri dari lebih dari 100 triliun sel, dan seluruhnya berada dalam keadaan yang tidak berbahaya, kecuali ketika terpapar zat karsinogen, seperti yang ditemukan dalam asap rokok. Paparan ini dapat memicu perubahan pada sel yang berpotensi menyebabkan perkembangan kanker, sehingga penting untuk menyadari dampak berbahaya dari kebiasaan merokok bagi kesehatan.
Tinggalkan Balasan