Bank Jago Cetak Laba Bersih Rp 86 Miliar hingga Kuartal III 2024
Liputan6.com, Jakarta – PT Bank Jago Tbk (ARTO) membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp 86 miliar. Raihan ini meningkat 71 persen dari perolehan per September 2023 sebesar Rp 50 miliar.
Adapun hingga akhir kuartal tiga 2024 nasabah funding melalui Aplikasi Jago telah mencapai lebih dari 11,1 juta. Jika memperhitungkan nasabah lending, total nasabah Bank Jago mencapai 14,1 juta.
Dari jumlah nasabah funding Aplikasi Jago, lebih dari 67 persen berasal dari mitra ekosistem, di antaranya ekosistem GoTo serta platform reksadana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan Aplikasi Jago.
Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung mengungkapkan pertumbuhan pengguna Aplikasi Jago sejalan dengan penghimpunan DPK yang mencapai Rp 16,9 triliun hingga akhir kuartal tiga 2024 atau tumbuh 64 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,3 triliun.
Sebanyak 57 persen dari jumlah DPK atau sebesar Rp 9,6 triliun merupakan current account and savings account (CASA), sedangkan sisanya 43 persen atau Rp 7,3 triliun merupakan term deposit (TD).
“Kami percaya upaya berkolaborasi dengan ekosistem digital, menggabungkan berbagai inovasi digital, serta menerapkan strategi bisnis dan fundamental yang berkelanjutan, merupakan model bisnis yang tepat untuk menumbuhkan bisnis Bank Jago,” kata Arief dalam keterangan resmi, Senin (28/10/2024).
Arief menambahkan, melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya, Bank Jago berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 17,3 triliun per akhir kuartal tiga 2024 atau tumbuh 59 persen dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 10,9 triliun.
“Penyaluran kredit dilakukan secara berkualitas dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Ini tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang sebesar 0,2 persen,” ujar dia.
Selain itu, pertumbuhan kredit mendorong aset Bank Jago menjadi Rp 26,8 triliun per September 2024 atau tumbuh 40 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 19,1 triliun.
Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 45,6 persen, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
Tinggalkan Balasan