لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Artinya: “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nyalah kerajaan dan milik-Nyalah pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”

Doa ini dapat dibaca dengan cara duduk atau berbaring. Setelah membaca doa tersebut, seseorang dapat melanjutkan tidurnya atau bangun untuk melakukan ibadah, seperti sholat tahajud atau membaca Al-Qur’an.

Selain doa di atas, ada juga doa terbangun di tengah malam yang lain, yaitu:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَتَكَ، فَإِنَّهُ لَا يَرْحَمُ إِلَّا الرَّحِيمُ

Artinya: “Ya Allah, aku memohon rahmat-Mu, karena sesungguhnya tidak ada yang mengasihi kecuali orang yang penyayang.”

Rasulullah senantiasa memanjatkan doa tersebut setiap kali terbangun di tengah malam. Beliau memohon rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT walaupun Rasulullah merupakan orang terkasih yang pasti akan selalu mendapatkan rahmat Allah SWT.

Hal ini menunjukkan bahwa umat Islam harus senantiasa memohon rahmat dan karunia Allah SWT melalui doa. Terlebih lagi jika terbangun di tengah malam dimana Allah menurunkan malaikat-malaikat untuk menyebarkan rahmat di bumi.



Source link