Sekarang ini, menurut dia, hanya mulut yang bisa berbohong. Sedangkan mata dan telinga tidak pernah bisa bohong. “Telinga kita begitu mendengar sesuatu, dia akan menyampaikan sesuai yang didengarnya ke dalam otak dan benak kita. Tetapi yang terjadi, setelah keluar dari mulut, berbeda dengan apa yang dia lihat, berbeda dengan apa yang dia dengar,” kata dia.  

“Itulah mengapa mulut ditutup (di akhirat). Semuanya diberikan kesempatan untuk bersaksi. Karena hanya mulut yang bisa berbohong,” jelas dia.  

Pada hari kiamat nanti, menurut dia, tangan manusia akan dimintai pertanggung jawaban tentang apa yang sudah diperbuat di dunia.  

“Apa yang telah kau lakukan dengan tanganmu? Untuk apa saja? Tanda tangan-tanda tangan apa yang pernah kau lakukan semasa kau hidup? Menunjuk apa tangan itu? melakukan apa dengan itu? semua akan berbicara di hadapan Allah,” kata Kiai Anang. 

“Demikian pula kaki, ke mana dia melangkah, ke tempat apa dia melangkah, digunakan untuk apa, semuanya akan bersaksi di hadapan Allah SWT,” ucap dia.  

Dia mengatakan, tidak ada orang yang bisa mengelak pada hari Kiamat nanti. Ibarat CCTV, kata dia, semua akan diperlihatkan dengan detail dan jelas tentang apa yang pernah diakukan manusia di dunia.  

“Dan pada saat itu, hanya mulut yang dikunci oleh Allah dan dibiarkan tidak bisa melakukan pembelaan,” kata Kiai Anang.  

Oleh karena itu, peraih gelar Ph.D dari Suez Canal University ini mengajak kepada umat Islam untuk memperbanyak amal baik selama di dunia. Karena, menurut dia, semua yang dilakukan kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, dan pengadilan Allah akan mengadili dengan seadil-adilnya.  

“Lakukanlah hal-hal yang baik, amal sholeh, takwa, kerjakan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, dan hindarilah, jauhilah apa yang dilarang oleh Allah dan Rasulullah. Jangan berbuat maksiat baik dalam keramaian atau dalam kesunyian,” jelas Kiai Anang.  

“Mudah-mudahan kita semua termasuk orang-orang yang selamat dunia dan akhirat dan kita terhindar dari siksa api neraka,” ucap dia.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul 



Source link